Kamis, 17 November 2011

IPS KLS 9

Hubungan Sosial

A. Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain, saling memengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong. Hubungan sosial disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial adalah proses saling memengaruhi di antara dua orang atau lebih. Seseorang melakukan hubungan sosial secara naluri didorong oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar dirinya.

1. Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor dari dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya hubungan social adalah sebagai berikut.
a. Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan dengan melalui perkawinan antara dua orang yang berlainan jenis saling tertarik dan berinteraksi.
b. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Keinginan untuk mempertahankan hidup terutama menghadapi serangan dari apapun.
d. Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.

2. Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor dari luar yang mendorong terjadinya hubungan sebagai berikut.
a. Simpati
Simpati adalah suatu sikap tertarik kepada orang lain karena sesuatu hal. Ketertarikan tersebut karena penampilannya, kebijaksanaan, ataupun pola pikirnya. Simpati menjadi dorongan yang kuat pada diri seseorang untuk melakukan komunikasi/ interaksi sehingga terjadi pertukaran/nilai pendapat. Contohnya, ketika kita mengetahui teman kita bersedih maka kita ikut merasakan kesedihannya, ketika di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, Provinsi D.I Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papua mendapat bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, tsunami, ataupun lainnya) yang menghancurkan semua maka kita pun ikut merasakan penderitaan dan berusaha membantu mereka.


b. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang yang mendasari orang melakukan perbuatan. Motivasi muncul biasanya karena rasionalitas, seperti motif ekonomis, motif popularitas, atau politik.
Motivasi juga dapat muncul dari pengaruh orang lain. Contohnya, dengan diberikan tugas dari guru maka murid akan termotivasi untuk selalu rajin belajar setiap hari.

c. Empati
Empati merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai akibat tersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya. Empati adalah kelanjutan dari rasa simpati. Contoh ketika kita melihat anak kecil kehilangan orang tuanya kerena bencana maka tidak terasa kita ikut menangis dan merasakan deritanya (simpati) sehingga kita ingin membantu meringankan penderitaannya (empati).

d. Sugesti
Sugesti adalah kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang kepada orang lain atau sesuatu. Pengaruh sugesti ini muncul tiba-tiba dan tanpa adanya pemikiran untuk mempertimbangkan terlebih dahulu. Sugesti akan mendorong individu untuk melakukan suatu interaksi sosial.

e. Imitasi
Imitasi adalah dorongan untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain. Imitasi muncul karena adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap orang lain yang dianggap cocok atau sesuai. Contohnya meniru mode rambut artis idolanya.

f. Identitas
Identitas adalah dorongan seseorang untuk menjadikan dirinya identik atau sama tuk menjadikan dirinya identik atau sama dengan orang lain. Identifikasi karena terikat oleh suatu aturan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri seperti orang lain, atau atas dasar kesenangan sehingga tertarik menyesuaikan diri. Contohnya, pakaian seragam yang harus dikenakan murid di suatu sekolah. Faktor-faktor terjadinya hubungan sosial selalu memengaruhi individu dalam proses sosial secara langsung atau tidak langsung. Proses sosial secara langsung dilakukan dengan komunikasi lisan (berbicara). Proses sosial tidak langsung dilakukan antara lain dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon dan surat. Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki tujuan, antara lain:
a. menjalin hubungan persahabatan;
b. menjalin hubungan usaha;
c. mendiskusikan sebuah persoalan;
d. melakukan kerja sama; dan lain-lain.
Tujuan tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar. Proses dalam hubungan sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

a. Kontak Sosial
Kata kontak berasal dari Latin, con atau com, artinya bersama-sama. Secara harfiah berarti menyentuh secara bersama-sama. Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi misalnya cukup dengan tersenyum. Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi dengan mengadakan hubungan langsung. Misalnya tersenyum dan berjabat tangan. Kontak sekunder terjadi jika ada perantara.

b. Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti hubungan. Jadi, komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Interaksi tidak akan terjadi hanya dengan kontak tetapi harus ada komunikasi. Komunikasi terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan. Orang yang bersangkutan lalu menerima dan memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi tidak selalu menghasilkan bentuk kerja sama bahkan bisa terjadi pertentangan atau perkelahian karena salah paham.


B. JENIS HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan sosial atau yang disebut interaksi sosial merupakan upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup. Tidak semua upaya manusia merupakan hubungan sosial. Oleh karena itu, hubungan sosial memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
1. adanya kontak sosial dan komunikasi;
2. dilakukan oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi dari pihak lain;
3. bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan;
4. adanya penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
Hubungan sosial merupakan interaksi sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antarkelompok, ataupun antara individu dengan kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat tiga pola proses atau interaksi sosial sebagai berikut.

1. Hubungan antara Individu dan Individu
Hubungan ini merupakan hubungan antara individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan atau stimulus kepada individu lainnya sehingga akan memberikan reaksi, tanggapan, atau respon. Contohnya, berjabat tangan, saling mengucap salam, berbincang-bincang.

2. Hubungan antara Individu dan Kelompok
Hubungan ini dapat dilihat dari contoh berikut. Seorang juru kampanye dari salah satu partai politik sedang berpidato di depan orang banyak sehingga orang-orang tersebut akan tertarik dan terpengaruh pada isi pidato tersebut.

3. Hubungan antara Kelompok dan Kelompok
Hubungan ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kelompok lain. Contohnya, satu regu pramuka yang sedang melakukan permainan antar tim. Walaupun, setiap pemain memainkan perannya masing-masing, pada dasarnya mereka bermain untuk tim.


C. TERJADINYA HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan sosial dapat terjadi dari bentuk kerja sama (asosiatif) atau dapat juga berbentuk saingan dan konflik (disosiatif).
1. Proses Asosiatif
Proses asosiatif adalah proses yang berbentuk kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.

a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama, artinya usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama ditemui hampir di seluruh kelompok manusia. Kerja sama di kalangan masyarakat Indonesia disebut gotong royong. Kerja sama dalam kehidupan bangsa Indonesia selalu ditanamkan dan ditekankan mulai dari keluarga, sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan pemerintahan.
Kerja sama memiliki pandangan bahwa manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa orang lain. Kerja sama dibagi menjadi lima bentuk.
1) Kerukunan, meliputi gotong royong dan tolong menolong.
2) Bergainning, yaitu perjanjian pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3) Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam ke-pemimpinan sebuah organisasi.
4) Koalisi, yaitu gabungan dua badan atau lebih yang mempunyai tujuan sama.
5) Join venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.


b. Akomodasi
Proses akomodasi adalah proses pemulihan hubungan baik antara dua pihak atau lebih yang pada mulanya mengalami suatu sengketa. Proses akomodasi memerlukan perhatian dari kedua belah pihak bahkan kadang-kadang membutuhkan pihak ketiga sebagai penengah. Adapun tujuan akomadasi, sebagai berikut.
1) Mengurangi pertentangan antara orang perorang atau kelompok-kelompok manusia akibat perbedaan paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.
3) Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok satu dengan lainnya yang terpisah karena budaya.
4) Melebur kelompok sosial yang terpisah.

Akomodasi dapat berbentuk sebagai berikut.
1) Pemaksaan (coertion) adalah suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan paksaan oleh pihak ketiga yang lebih kuat kedudukannya.
2) Kompromi (compromize) adalah suatu penyelesaian sengketa dengan cara mengurangi tuntutan dari kedua belah pihak sehingga terjadi titik temu.
3) Mediasi (mediation) adalah penggunaan jasa perantara.
4) Arbitrasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menghadapi sendiri. Arbitrasi dilakukan dengan menghadirkan pihak ketiga yang mendapat persetujuan kedua belah pihak.
5) Konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang bertikai untuk mencari pemecahan.
6) Peradilan (adjudication) adalah suatu penyelesaian sengketa dengan penyelesaian
sesuai dengan hukum yang berlaku melalui peradilan.
7) Toleransi adalah penyelesaian sengketa dengan jalan memberikan toleransi kepada masing-masing pihak, dengan demikian akan terjadi pemulihan hubungan baik.
8) Stalemate adalah proses penyelesaian sengketa yang terjadi dengan sendirinya. Stalemate juga merupakan satu bentuk akomodasi di mana pihak yang bertentangan berhenti pada satu titik tertentu karena mempunyai kekuatan seimbang.

c. Asimilasi
Asimilasi adalah proses kerja sama yang sangat harmonis dengan membentuk suatu kesatuan yang homogen. Asimilasi juga merupakan proses sosial yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorang dan kelompok. Seseorang yang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok tidak lagi membedakan dirinya, tetapi telah mengidentifikasi dengan
kelompok tersebut.
Asimilasi terjadi karena adanya faktor-faktor yang memengaruhi. Faktor-faktor yang memengaruhi proses asimilasi sebagai berikut.
1) Sikap dan kesediaan saling menenggang (toleransi).
2) Sikap dalam menghadapi orang asing dan kebudayaannya.
3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.
4) Keterbukaan golongan penguasa.
5) Perkawinan campuran.
6) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya.
7) Adanya musuh bersama dari luar.

Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi sebagai berikut.
1) Adanya isolasi kebudayaan dan salah satu kebudayaan kelompok.
2) Kurangnya pengetahuan dari salah satu kelompok atas kebudayaan kelompok.
3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.
4) Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu.
5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah.
6) Adanya persaingan in-group yang kuat.
7) Adanya diskriminasi.
8) Adanya perbedaan kepentingan antarkelompok.

2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif disebut sebagai proses oposisi. Secara umum, proses disosiatif dibedakan atas tiga bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.

a. Persaingan (Kompetisi)
Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi karena individu atau kelompok saling bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian publik dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan dapat bersifat pribadi atau kelompok. Persaingan dapat terjadi dalam berbagai hal, seperti persaingan ekonomi, kebuayaan, ras, dan peranan.


b. Kontravensi
Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau perasaan tidak suka yang disembunyikan. Perasaan tidak suka yang tersembunyi dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menimbulkan pertikaian. Proses kontravensi mencakup lima proses sebagai berikut.
1) Proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatan, penolakan, perlawanan, protes, dan lain-lain.
2) Bentuk dari kontravensi yang sederhana, misalnya mencaci maki orang, memfitnah dan mencela.
3) Bentuk kontravensi yang intensif menyangkut penghasutan, menyebarkan isu, dan mengecewakan.
4) Kontravensi yang bersifat rahasia.
5) Kontravensi yang bersifat taktis, misalnya mengejutkan lawan, membingungkan pihak lain atau provokasi.

Selain lima proses tersebut, ada tiga tipe umum kontravensi dalam kehidupan sehari-hari.
1) Kontravensi yang menyangkut generasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi dalam masyarakat yang memiliki perubahan cepat. Misalnya hubungan anak dan orang tua. Meningkatnya usia anak mengakibatkan lingkungan pergaulan makin meluas sehingga orang tua khawatir anak akan menyimpang dari tradisi.
2) Kontravensi yang menyangkut bidang seks. Kontravensi itu menyangkut hubungan suami istri dalam keluarga dan peranannya di masyarakat.
3) Kontravensi parlementer. Kontravensi ini menyangkut hubungan antargolongan mayoritas dan minoritas.

c. Pertentangan
Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya pertentangan, antara lain:
1) perbedaan antara individu-individu,
2) perbedaan kebudayaan,
3) perbedaan kepentingan, dan
4) perubahan sosial.
Akibat yang ditimbulkan oleh pertentangan dalam masyarakat di suatu pihak dapat memperkuat kepribadian dari kelompok yang bertentangan itu sendiri. Dipihak lain, setiap pertentangan pasti akan menimbulkan perubahan. Akibat dari pertentangan sebagai berikut.
1) Tumbuhnya solidaritas di dalam kelompok yang timbul akibat dari pertentangan antarkelompok.
2) Goyahnya persatuan kelompok apabila pertentangan itu terjadi di dalam kelompok.
3) Timbulnya perubahan dari kepribadian orang per orang.
4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia jika terjadi konflik fisik.
5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
Semua sumber-sumber proses sosial di atas terdapat di kehidupan masyarakat, tetapi intensitas dan kedalamannya berbeda-beda.







Pelaku Perekonomian
Manusia dalam kehidupannya sehari-hari selalu berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. Hal ini dilakukan dengan berbagai kegiatan yang mereka
lakukan sering disebut dengan kegiatan ekonomi, sedangkan para pelaku kegiatan
ekonomi disebut pelaku perekonomian. Tahukah kamu siapa saja yang disebut
dengan pelaku perekonomian? Mari ikuti materi ini dengan baik.
Pelaku perekonomian ada empat golongan, yaitu rumah tangga konsumen,
rumah tangga perusahaan, negara, dan sektor luar negeri.


A Rumah Tangga Keluarga

Rumah Tangga (konsumen )adalah kelompok orang yang terikat dalam
hubungan kekeluargaan. Karena terdiri atas orang-orang, Rumah Tangga (keluarga)
merupakan sebuah unit pelaku ekonomi. Rumah tangga memegang peranan penting
dalam perekonomian masyarakat. Mengapa? Karena rumah tangga berperan sebagai
berikut.
1. Konsumen
Sebagai konsumen, rumah tangga membeli dan mengonsumsi barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan mendapat keuntungan dari penjualan barang
dan jasa tersebut. Sebaliknya rumah tangga dapat memperoleh pendapatan karena
keterlibatannya dalam proses produksi. Rumah tangga dapat menyewakan alam,
bekerja, dan memberikan modal dalam proses produksi.
2. Penyedia faktor produksi bagi perusahaan
Sebagai penyedia faktor produksi,
rumah tangga menawarkan tenaga kerja,
lahan (tanah) dan modal. Apa yang
diperoleh rumah tangga sebagai penyedia
faktor produksi? Anggota keluarga
merupakan sumber tenaga kerja. Saat
bekerja di perusahaan, tenaga kerja mendapatkan
upah. Rumah tangga adalah
pemilik lahan(tanah). Tanah disewa oleh
perusahaan sehingga mendapatkan sewa.
Modal (uang) disimpan di bank oleh
konsumen, lalu oleh bank disalurkan
kepada pengusaha. Bank memberikan
bunga kepada rumah tangga.
Dalam keadaan tertentu, konsumen
juga dapat berperan sebagai produsen. Yaitu sebagai produsen barang dan jasa.
Contoh: menanam padi di lahan sendiri, mencuci pakaian sendiri, mengecat rumah,
memasak dan sebagainya. Menanam padi berarti melakukan proses produksi barang,
yaitu padi. Mencuci pakaian sendiri, mencuci mobil sendiri, mengecat rumah sendiri,
memasak sendiri berarti melakukan produksi jasa. Seandainya mencuci pakaian,
mencuci mobil, mengecat rumah, dan memasak diserahkan kepada orang lain, maka
seseorang harus membayar orang tersebut.


B Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)

Rumah Tangga Produksi disebut juga perusahaan. Perusahaan adalah kesatuan
teknis yang mengkombinasikan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Menurut jenis badan hukumnya, perusahaan digolongkan sebagai perusahaan
perseorangan, CV, firma, Perseroan Terbatas (PT) dan koperasi. Menurut lapangan
usahanya, perusahaan terdiri atas perusahaan agraris, ekstraktif, industri, perdagangan
dan jasa.
Peran perusahaan dalam perekonomian adalah sebagai berikut.
1. Produsen
Sebagai produsen, perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Misalnya
perusahaan roti menghasilkan roti, perusahaan otomotif menghasilkan mobil atau
motor. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang menghasilkan barang dan cara
mengambil langsung dari alam, misalnya perusahaan pertambangan minyak bumi,
batu bara, besi dan sebagainya. Perusahaan industri adalah perusahaan yang
mengasilkan barang dengan cara mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
atau setengah jadi. Misalnya pabrik rokok, pabrik makanan dalam kemasan dan
lain-lain.
2. Pengguna faktor produksi
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan komponen-komponen yang
disebut faktor produksi. Faktor produksi disediakan oleh rumah tangga. Dengan
skill yang dimiliki perusahaan mengkombinasikan faktor produksi untuk diolah
sehingga menghasilkan barang atau jasa. Apa yang diperoleh pengusaha sebagai pemilik
skill? Sebagai pemilik skill pengusaha akan mendapatkan keuntungan (laba).
3. Agen Pembangunan
Agen artinya perantara atau pembantu. Sebagai agen pembangunan, artinya
perusahaan membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan. Kegiatan ekonomi
(produksi) yang dilakukan perusahaan, dapat memberikan kesejahteraan bagi
karyawan perusahaan tersebut, juga kepada warga masyarakat. Pembelian faktor
produksi oleh perusahaan mengakibatkan rumah tangga memperoleh pendapatan.
Dengan demikian, apa yang dilakukan perusahaan dapat membantu usaha
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

C Negara (Pemerintah)
Negara adalah komunitas sosial, politik dan ekonomi. Pemerintah adalah salah
satu unsur dari negara. Pemerintah adalah pelaku kegiatan ekonomi. Peran
pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.
1. Konsumen
Sebagai konsumen pemerintah
membeli dan mengonsumsi berbagai
barang dan jasa untuk mengelola negara.
Misalnya: membeli jasa pegawai, kendaraan
dinas, kertas, alat-alat kantor,
listrik, telepon, dan lain-lain. Sebagai
konsumen, pemerintah harus
mengeluarkan dana untuk pembelian
barang dan jasa tersebut. Dana
pemerintah diperoleh dari APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara).
2. Produsen
Sebagai produsen, pemerintah menghasilkan
barang dan jasa. Barang dan jasa
tersebut diproduksi oleh badan usaha
milik pemerintah. Sesuai amanat UUD
1945 pasal 33 ayat 2 dan 3, pemerintah
bertugas menyediakan barang dan jasa
yang penting (vital) dibutuhkan oleh
rakyat. Melalui BUMN, pemerintah
menyediakan barang dan jasa tersebut.
minyak dan gas bumi disediakan oleh
PT Pertamina, listrik disediakan oleh
PT PLN, jasa transportasi udara disediakan
oleh PT Garuda, jasa transportasi
darat disediakan oleh Perum Damri, jasa
keuangan/ perbankan oleh PT Bank
Rakyat Indonesia, dan lain-lain.

3. Regulator
Sebagai regulator, pemerintah bersama DPR membuat peraturan dalam bidang
ekonomi. Tujuannya mendorong kegiatan ekonomi agar lebih optimal dan dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Misalnya Undang-Undang No. 19 Tahun 2003
tentang BUMN, Undang- Undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Asing.



D Masyarakat Luar Negeri

Untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri suatu negara perlu hubungan
dengan negara lain. Mengapa? Karena tidak semua negara dapat memproduksi semua
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Indonesia melakukan hubungan
ekonomi dengan berbagai negara di seluruh dunia. Hubungan tersebut dapat berupa
perdagangan, ketenagakerjaan, dan permodalan.
Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Perdagangan
Salah satu bentuk kerjasama dengan luar negeri adalah perdagangan yaitu ekspor
maupun impor barang maupun jasa. Misalnya Indonesia mengekspor karet ke
Jepang. Sedangkan Jepang mengekspor mesin-mesin ke Indonesia. Kedua belah
pihak mendapatkan tambahan devisa dari kegiatan perdagangan tersebut.
2. Pertukaran Tenaga Kerja
Masyarakat Indonesia banyak mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, mereka
yang bekerja di luar negeri memberikan devisa bagi Indonesia. Selain masyarakat
3. Sumber Penanaman Modal Asing
Penanaman modal asing di suatu negara merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kemakmuran penduduk di suatu negara. Bagi Indonesia, investasi
dari negara lain sangat menguntungkan. Indonesia menarik bagi para investor asing
karena harga tenaga kerja di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan negara
lainnya. Di samping itu, Indonesia merupakan bangsa pasar yang besar karena jumlah
penduduknya sangat besar.
4. Pemberi Pinjaman
Untuk melaksanakan pembangunan, suatu negara membutuhkan dana yang
sangat besar. Pada saat suatu negara mengalami kesulitan keuangan, maka negara
akan meminjam dari negara lain atau badan keuangan internasional. Lembaga
keuangan internasional itu antara lain adalah World Bank, IMF, ADB, IDB, dan lainlainnya.
Di sinilah peranan masyarakat luar negeri dalam perekonomian suatu negara.
5. Pemberi Bantuan
Bantuan yang diberikan oleh masyarakat luar negeri biasanya diwujudkan dalam
bentuk proyek-proyek pembangunan fisik atau kegiatan pelayanan dengan bekerja
sama dengan pemerintah daerah setempat. Bantuan tersebut diberikan kepada negara
yang membutuhkan secara cuma-cuma tanpa harus mengembalikan.



PA

Kerjasama (cooperation) dibagi menjadi 5 bentuk, sebutkan!
Tujuan akomodasi adalah (4)…..
Faktor yang mempengaruhi asimilasi adalah (7)…
Sebutkan proses dalam kontravensi (5) …
Peran penting rumah tangga dalam masyarakat adalah….
Peran perusahaan dalam perekonomian adalah…
Peran pemerintah dalam perekonomian adalah…
Indonesia melakukan hubungan ekonomi dengan berbagai negara di seluruh dunia, hubungan tersebut berupa…

SEMESTER 2

Permasalahan Penduduk dan Dampaknya
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
a. Kelahiran (natalitas/fertilitas)
Kelahiran atau fertilitas adalah jumlah bayi yang dilahirkan
oleh seorang wanita yang melahirkan.
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas)
dan yang menghambat kelahiran (antinatalitas).
1) Faktor-faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas).
a) Kawin usia muda.
b) Apabila seorang wanita kawin pada usia muda maka masa
reproduksinya (melahirkan) menjadi lebih lama.
c) Rendahnya tingkat kesehatan.
d) Banyaknya bayi meninggal menyebabkan orang tua
cenderung memilih untuk mempunyai banyak anak.
e) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
f) Anak sebagai sumber tenaga kerja

2) Faktor-faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas)
a) Adanya ketentuan batas usia minimal untuk menikah.
b) Di Indonesia batas minimal usia wanita untuk menikah
adalah 16 tahun, sedangkan laki-laki 19 tahun. Namun,
menurut UU Perkawinan, seyogyanya perempuan
menikah dalam usia minimal 20 tahun, dan laki-laki 25
tahun.
c) Adanya program dari pemerintah untuk membatasi
kelahiran.
d) Seperti program Keluarga Berencana dengan penggunaan
berbagai alat kontrasepsi untuk mencegah
kehamilan.
e) Adanya anggapan sebagian masyarakat yang menyatakan
bahwa anak merupakan beban bagi orang tua.


b. Kematian (mortalitas)
Tingkat kematian adalah jumlah kematian tiap seribu
penduduk per tahun. Di negara maju, umumnya tingkat kematiannya
lebih rendah daripada di negara yang sedang berkembang
atau faktor antimortalitas, namun juga ada faktor yang mendukung
kematian atau promortalitas.
1) Faktor-faktor antimortalitas, antara lain sebagai berikut:
a) Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai.
b) Lingkungan yang bersih dan sehat.
c) Ajaran agama yang melarang bunuh diri.
d) Tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi akan pentingnya
kesehatan

2) Faktor-faktor promortalitas, antara lain sebagai berikut:
a) Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
b) Fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan masih
terbatas jumlahnya.
c) Terjadinya bencana alam yang menelan korban jiwa.

Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pembangunan
Jumlah penduduk yang besar merupakan sumber daya manusia
yang sangat berguna bagi pembangunan. Apabila jumlah penduduk yang
besar, memiliki kualitas yang tinggi akan sangat menopang bagi kelancaran
pembangunan. Namun apabila jumlah penduduk yang besar dengan
kualitas sumber daya yang rendah justru akan menjadi beban bahkan
menghambat kelancaran pembangunan. Hasil-hasil pembangunan itu
hanya akan habis dikonsumsi oleh penduduk yang berkualitas rendah.
Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk. Sehingga kualitas sumber daya
manusia Indonesia meningkat.




Permasalahan Lingkungan Hidup dan
Upaya Penanggulangannya

Pengertian lingkungan hidup
Menurut undang-undang Nomor 23 Pasal Ayat 1 tentang
pengelolaan lingkungan hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan
makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup
Lingkungan hidup terdiri atas beberapa unsur yang saling terkait
satu sama lain. Unsur-unsur dalam lingkungan hidup terdiri atas unsur
abiotik, unsur biotik, dan unsur sosial budaya.

a. Unsur abiotik
Unsur abiotik disebut juga unsur fisik. Unsur abiotik adalah
unsur lingkungan hidup yang terdiri atas benda-benda tidak hidup,
misalnya tanah, atmosfer, air, sinar matahari, dan lain-lain.
1) Tanah, sebagai tempat tumbuh bagi tumbuhan, sebagai
tempat tinggal manusia, dan hewan dengan segala aktivitasnya.
2) Atmosfer, adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi
terdiri dari kumpulan berbagai macam gas (nitrogen, oksigen,
argon, dan karbon dioksida). Manusia dan hewan bernapas
menghirup oksigen dan membuang karbon dioksida.
Sedangkan tumbuhan menyerap karbon dioksida dan sinar
matahari untuk fotosintesis dan membuang oksigen ke udara.
3) Air, sebagai unsur yang diperlukan seluruh unsur kehidupan.
Tanpa air, tidak akan ada kehidupan. Air juga sebagai habitat
(tempat hidup) hewan dan tumbuhan air.
4) Sinar matahari, merupakan energi primer yang sangat
dibutuhkan untuk kehidupan. Energi sinar matahari diterima
dan diserap untuk energi dalam proses fotosintesis oleh
tumbuhan. Hasilnya berupa bahan makanan untuk tumbuhan
sendiri maupun organisme lain. Tanpa sinar matahari, tidak
akan ada kehidupan.

b. Unsur biotik
Unsur biotik adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan jasad
renik). Keempat unsur ini saling berhubungan satu sama lain.
Tumbuhan memperoleh unsur hara dari jasad renik. Tumbuhan
dimakan hewan/manusia, hewan dan manusia masih diuraikan
oleh jasad renik menjadi unsur hara. Proses seperti itu berlangsung
terus-menerus menjadi siklus. Menurut fungsinya, komponen biotik
dibedakan menjadi tiga kelompok utama sebagai berikut:
1) Kelompok produsen adalah organisme yang membuat
makanannya sendiri untuk keperluan dirinya maupun
organisme lain. Kelompok ini terdiri dari tumbuhan yang
berhijau daun.
2) Kelompok konsumen adalah kelompok organisme yang
menggunakan bahan makanan yang dibuat oleh produsen.
Kelompok ini terdiri dari hewan dan manusia.
3) Kelompok pengurai (decomposer) adalah organisme yang
berperan menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang telah
mati. Termasuk kelompok ini adalah bakteri dan jamur.
Susunan hubungan dan interaksi antarkomponen, baik biotik
dan abiotik dapat digambarkan dalam skema di bawah ini.


c. Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya adalah lingkungan
sosial dan budaya dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan dan keyakinan dalam
perilaku sebagai makhluk sosial, sebagai
contoh unsur sosial budaya berupa fasilitas fisik
seperti: masjid, kantor, tempat rekreasi, pabrik
dan lain-lain.

B. Arti Penting Lingkungan Bagi Kehidupan
Tumbuhan dan hewan diperlukan untuk sumber makanan, tenaga
maupun kesenangan. Tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal
produksi pertanian. Oksigen yang kita hirup dan udara untuk pernapasan,
sebagian besar dari tumbuh-tumbuhan sebagai hasil proses fotosintesis.
Sebaliknya gas karbon dioksida yang kita keluarkan dari pernapasan
digunakan oleh tumbuh-tumbuhan untuk fotosintesis.
Dari uraian di atas, jelas betapa pentingnya lingkungan hidup bagi
manusia.
Lingkungan hidup berfungsi juga sebagai
tempat tinggal dan tempat mencari makan bagi makhluk hidup.
1. Lingkungan sebagai tempat tinggal (habitat)
Lingkungan merupakan tempat tinggal
semua makhluk hidup mulai tingkat rendah
sampai ke tingkat tinggi. Masing-masing spesies
membentuk kelompok, misalnya manusia
beserta sesamanya membentuk satu kelompok
pada suatu daerah menjadi satu masyarakat
tertentu. Lingkungan yang aman dan nyaman
merupakan tempat tinggal yang diperlukan oleh
makhluk hidup.
2. Lingkungan sebagai tempat mencari makan (niche)
Secara alami, lingkungan menyediakan berbagai sarana
pemenuhan kebutuhan makhluk hidup termasuk makanan. Selain
untuk tempat tinggal, lingkungan juga merupakan tempat untuk
mencari makan bagi makhluk hidup.

C. Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
1. Kerusakan lingkungan hidup
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi merupakan salah satu aktivitas
vulkanisme yang merupakan gejala alam. Di mana manusia tidak
akan mampu membendung atau menahannya. Akibat dari letusan
ini dapat merusak lingkungan hidup. Kerusakan tersebut antara
lain sebagai berikut:
1) Letusan gunung berapi yang melemparkan
berbagai material padat, seperti batuan, kerikil,
pasir yang terdapat di dalamnya, dan merusakkan
wilayah yang terkena letusannya
2) Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan
dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan
gangguan penglihatan. Hujan abu vulkanik
menutupi areal pertanian dan menyebabkan
produksi pertanian berkurang.
3) Lava panas, merusak bahkan mematikan apa
saja yang dilaluinya, demikian pula dengan awan
panasnya.
4) Aliran lahar menyebabkan pendangkalan sungai dan mengakibatkan
timbulnya banjir.
5) Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan
makhluk hidup di sekitar letusan gunung api.

b. Gempa bumi
Gempa bumi merupakan sentakan lapisan bumi karena
adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Berbagai
kerusakan dapat timbul karena adanya gempa bumi. Kerusakan
tersebut, antara lain sebagai berikut:
1) Retaknya tanah di permukaan dapat menyebabkan terputusnya
transportasi darat.
2) Guncangan hebat, menimbulkan longsoran tanah dan
menimbun segala sesuatu yang ada di bawahnya.
3) Gempa dapat menghancurkan berbagai bangunan.
4) Gempa bumi yang terjadi di laut dapat menimbulkan tsunami.
5) Guncangan gempa bumi dapat merusakkan tanggul air
sungai sehinga menimbulkan banjir.
6) Peristiwa gempa memicu terjadinya kebakaran disebabkan
rusaknya jaringan listrik.

c. Angin topan
Pada akhir-akhir ini di berbagai wilayah Indonesia telah
terjadi berbagai bencana angin topan. Seperti angin puting
beliung yang banyak merusak lingkungan seperti bangunan
rumah, pohon-pohon besar banyak yang tumbang. Akibat angin
puting beliung kerugian di sektor ekonomi milyaran rupiah.


. 2. Kerusakan lingkungan hidup karena perbuatan manusia
Perbuatan manusia dapat menimbulkan pencemaran dan
banjir.
a. Pencemaran (polusi)
Polusi (pencemaran) dibedakan menjadi empat macam,
yaitu polusi air, tanah, udara, dan suara.
1) Pencemaran air
Terjadinya pencemaran air karena pembuangan
sisa pupuk dan pestisida, air cucian yang mengandung
detergen, sisa obat-obatan, dan sisa bahan kimia di
sembarang tempat. Bila bahan-bahan tersebut merembes
ke dalam sumur, saluran air minum atau sungai,
akan menimbulkan pencemaran air. Pencemaran air
dapat pula terjadi karena musibah, misalnya sebuah
kapal tanker berisi minyak meledak ke tengah laut,
minyak banyak yang tumpah akan menimbulkan pencemaran
air laut. Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran
air adalah sebagai berikut:
a) Bila air yang tercemar kita pakai akan menganggu kesehatan.
b) Kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan terganggu. Akibat
pencemaran air banyak ikan di sungai dan danau yang mati.

2) Pencemaran tanah
Terjadinya pencemaran tanah karena pembuangan plastik bekas
pembungkus, kaleng bekas, pecahan-pecahan botol di sembarang
tempat dapat menimbulkan pencemaran tanah, sebab barang-barang
semacam itu tidak dapat diuraikan oleh bakteri pembusuk. Tanah
yang tercemar akan mengurangi kesuburan tanah.

3) Pencemaran udara
Udara merupakan bagian dari atmosfer yang mengelilingi bumi
dan berfungsi bagi kehidupan manusia. Di dalamnya terdapat oksigen
untuk bernapas, karbon dioksida untuk proses fotosintesis, dan ozon
untuk menahan bumi dari sinar ultraviolet matahari.
Pencemaran udara dapat berupa gas atau partikel padat. Asap
yang keluar dari cerobong industri dan knalpot kendaraan bermotor
mengandung bahan pencemar. Pembakaran hutan dan bahan bakar
fosil baik pada industri, kendaraan bermotor, maupun rumah tangga
mengemisikan sisa-sisa pembakaran yang terdiri dari CO, NO2, SO3,
dan partikel lainnya. Gas Chlorofluorocarbon (CFC) merupakan
gas yang digunakan dalam pendinginan lemari es, alat pengatur suhu
(AC), dan alat-alat lainnya yang menjadi penyebab dari pemanasan
global dan merusak lapisan ozon. Metan yang berasal dari gas alam,
pertambangan batu bara, pertanian, peternakan, tempat pembuangan
sampah, dan lain-lain berpengaruh terhadap pemanasan global.
Akibat dari pencemaran udara akan terjadi pemanasan global
di bumi, efek rumah kaca, hujan asam, kerusakan ozon dan timbulnya
berbagai penyakit.
4) Pencemaran suara
Suara mesin-mesin pabrik, mesin diesel, deru kendaraan bermotor
dan pesawat terbang dapat menimbulkan pencemaran suara
yang berupa kebisingan.
Pencemaran suara akan menganggu ketenangan manusia.
Suara yang terlalu bising dapat berpengaruh terhadap tekanan darah,
pernapasan, denyut nadi, dan saraf.
Usaha penanggulangan pencemaran:
1) Pengaturan lokasi industri jauh dari pemukiman penduduk.
2) Industri yang menimbulkan air limbah diwajibkan memasang peralatan
pengendali pencemaran air.
3) Daerah industri dijauhkan dari peredaran air yang berhubungan
dengan sumber air minum penduduk.
4) Memperkuat saluran air limbah jangan sampai bocor.
5) Unsur-unsur yang sulit atau tidak dinetralisasi harus dibuang
dengan ditanam jauh dari air.

b. Banjir dan tanah longsor
Terjadinya bencana banjir
sebagian besar karena ulah manusia.
Penebangan hutan liar akan
berakibat banjir. Hutan yang ditebang
secara besar-besaran akan
berubah menjadi lahan gundul.
Tidak adanya hutan, berarti tidak
adanya akar tumbuh-tumbuhan
yang menahan lapisan tanah,
sehingga akan terjadi erosi, pendangkalan
sungai sehingga sungai
tidak tampak menampung volume
air hujan, air akan mengalir ke
tempat-tempat lain. Akibatnya
terjadilah banjir yang melanda sawah
ladang kampung-kampung tempat pemukiman penduduk.
Lain halnya dengan banjir yang melanda kota-kota besar,
khususnya Jakarta. Penyebab terjadinya banjir, karena penggunaan
lahan yang kurang memenuhi persyaratan (misalnya di daerah
bantaran sungai), sampah menumpuk, karena pasang air laut
sehingga menggenangi tempat-tempat permukiman penduduk,
maupun jalan-jalan raya, sehingga arus transportasi macet.
Selain terjadinya banjir, penebangan hutan secara besar-besaran
akan berakibat tanah longsor, karena tidak ada akar-akar tumbuhan
yang menahan lapisan tanah tersebut.
Usaha penanggulangan banjir:
1) Penghijauan dan reboisasi.
2) Sengkedan/terasering.
3) Pengembangan daerah aliran
sungai (DAS).
4) Penertiban pembuangan sampah.


Pranata Sosial

Manusia adalah makhluk sosial, artinya bahwa manusia tidak
dapat hidup tanpa bantuan atau pertolongan orang lain.
A. Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
Hubungan sosial dalam istilah lain disebut interaksi sosial. Interaksi
sosial adalah hubungan yang terjadi sebagai akibat dari tindakan
antarindividu secara timbal balik. Terjadinya hubungan timbal balik ini
disebabkan oleh adanya tindakan (aksi) dan tanggapan (reaksi) antara
dua pihak.
Bentuk-bentuk hubungan sosial dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu hubungan sosial positif dan hubungan sosial negatif.
1. Hubungan sosial positif adalah hubungan sosial yang sifatnya
menyatukan, sering disebut dengan proses asosiatif atau
integratif. Hubungan sosial positif dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu kooperasi, asimilasi, dan konsensus.
2. Hubungan sosial negatif adalah hubungan sosial yang bersifat
memecah belah atau menghancurkan, disebut proses disasosiatif
atau disintegratif (memisahkan).
Hubungan sosial negatif ini dibedakan menjadi dua yaitu
kompetisi (persaingan) dan konflik (pertentangan).


Penjelasan:
a. Kooperasi
Kooperasi artinya suatu proses sosial yang berbentuk kerja sama
untuk dapat mencapai suatu tujuan yang disepakati bersama.
Ada 3 jenis kooperasi (kerja sama) yang didasarkan perbedaan
sikap kelompok yaitu:
1) Kerja sama primer
Dalam kerja sama ini, individu dan kelompok dilebur menjadi
satu. Kelompok berisi seluruh kehidupan individu, dan masing-masing
bekerja demi kepentingan seluruh anggota dalam
kelompok itu.
2) Kerja sama sekunder
Dalam kerja sama ini sudah ada spesialisasi, dan masingmasing
individu hanya membaktikan sebagian hidupnya pada
kelompok yang dipersatukan. Orang lebih bersikap individualis
dan kesejahteraan kelompok tidak lagi menjadi pertimbangan
utama, seperti dalam kerja sama primer.
Contoh: kerja sama dalam kantor, pabrik
3) Kerja sama tersier (akomodasi)
Dalam kerja sama tersier ini, yang menjadi dasar kerja sama
adalah konflik, sehingga organisasi mereka sangat longgar
dan mudah pecah.

b. Asimilasi
Asimilasi ialah proses meleburnya berbagai kebudayaan menjadi
satu kesatuan yang homogen.
Contoh:
Kebudayaan nasional Indonesia sekarang ini, terbentuk dari
kebudayaan Indonesia purba yang telah mendapat pengaruh
dari beberapa kebudayaan diantaranya Hindu-Buddha, Islam,
dan Barat.
c. Konsensus
Konsensus yaitu proses sosial yang terjadi dengan adanya suatu
persetujuan atau kesepakatan untuk memilih atau mempertahankan
sesuatu.
Contoh:
Konsensus nasional tentang Pancasila dan UUD 1945,
dimana keduanya diakui dan dijadikan landasan utama bagi
bangsa Indonesia.
d. Kompetisi atau persaingan
Yaitu proses sosial yang terjadi dalam keadaan damai, tetapi
pihak-pihak yang bersangkutan saling berjuang untuk mencapai
tujuan tertentu
e. Konflik atau pertentangan
Yaitu suatu proses sosial yang terjadi di mana ada 2 pihak yang
saling ingin menghancurkan satu sama lain. Konflik yang
dahsyat dapat menyebabkan timbulnya peperangan
(pertempuran).

Jenis-jenis proses sosial
Interaksi sosial dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Interaksi antara individu dengan individu
Interaksi ini bisa sangat jelas atau konkrit, tapi bisa pula tidak.
b. Interaksi antara kelompok dan kelompok
Interaksi di sini orang-orang berbicara atas nama kelompok
sebagai satu kesatuan, bukan sebagai pribadi.
c. Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi di sini berbeda-beda sesuai dengan keadaan.
Interaksi tersebut lebih menyolok, apabila terjadi benturan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan kelompok.

Berlangsungnya suatu hubungan atau interaksi sosial didasarkan
pada 4 faktor, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri, secara
terpisah, ataupun saling berkaitan.
a. Imitasi
Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau
mengikuti perilaku orang lain. Imitasi bisa bersifat positif bisa
juga bersifat negatif, tergantung pada tokoh yang dicontohnya.
b. Sugesti
Sugesti adalah cara pemberian suatu pengaruh atau (pandangan)
kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga
orang tersebut mengikuti anjurannya tanpa berpikir panjang.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama seperti orang lain. Identifikasi
ini lebih mendalam daripada imitasi.
d. Simpati
Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri
seseorang dan membuatnya merasa seolah-olah berada dalam
keadaan orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar